الثلاثاء، يونيو ٠٨، ٢٠٠٤

Bunda,
Mengapa ayah menciumiku seperti ia menciumi Bunda ?
Dan memelukku seperti ia memeluk Bunda ?
Ia juga himpitiku seperti ia himpiti Bunda..
Nafasnya bertalu menyebar bau busuk
Apakah ayah mabuk, Bunda ?

Bunda,
Tadi malam ia paksaku memijat punggungnya yang terluka
Dan mintaku jilati nanahnya dengan airmata
Tak peduli rontaku sesakkan dada
Muakku seruak tak bersuara
Dalam lolongan tangisku nantikan Bunda yang tak kunjung tiba

Bunda, Bunda dimana ?
Mengapa tiap orang tatapiku pilu
Dan ratapi sosokku biru
tiap kali kubasuh kebaya jingga Bunda
yang ternoda peluh ayah tiap pulang kerja

Bunda, Bunda dimana ?
Sunyi ini mendekap jendela hatiku
Lontarkan tubuhku seringan kapas
Layangkan selendangku berbalur semerbak melati
bidadari-bidadari turun mandikanku dengan air surga
Genggam tanganku beku
Katanya, Bunda menantiku di beranda..
Ah, Bunda....









Blogged by Upay on ٣:١٠ ص

Comments:

~~~

If you interested in content, please contact the Writer: Rusnita Saleh :

The Enterprise
The Internship Services
The Publishing
The Publications & Distribution
The Learning Talks
Knowledge Sharing

Telegram Buat Dian
Secret Code
Explore the Secret Code
Knowledge Center: How to Tips
Techno-Ettiquet
Agenda Puasa
Haji & Umrah : How to books


The Stories Blog
Healthy corner
Relax Corner
Workshop
Learning Steps

Telegram Buat Dian

Secret Code

telegramdian.groups.yahoo.com

Blogger

Counter

Free Counter

online

Designer

Picture by AC Barnes